Selasa, 23 Juli 2013
MANFAAT BELAJAR BAHASA ARAB
Berikut adalah beberapa faidah yang kami kumpulkan berdasarkan keterbatasan ilmu yang ada pada kami.
Pertama
Kaum muslimin sepakat bahwa Al-Qur’an adalah mu’jizat terbesar Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mu’jizat tersebut berupa keindahan bahasa dan balaghahnya sampai-sampai Allah ‘Azza wa Jalla menantang siapapun yang bisa mendatangkan semisal Al-Quran. Allah berfirman,
maka sangatlah merugi seorang yang mengaku-ngaku muslim tetapi ia tidak bisa menikmati mu’jizat terbesar umat ini.
kedua
Jika ada seorang profesor Ahli dibidang kedokteran modern misalnya, ia menjadi rujukan para dokter untuk berkonsultasi, akan tetapi ia tidak bisa berbahasa Inggris, maka gelar profesor dan keahliannya diragukan karena sebagian besar sumber ilmu kedokteran modern adalah negara barat yang berbahasa Inggris, maka bagaimana jika ada ustadz, Gus, Kiayi Haji, Tuan Guru Haji, Habib yang mereka menjadi rujukan pertanyaan tentang agama kemudian meraka tidak bisa berbahasa Arab?
Akan tetapi kenyataan di masyarakat terutama di zaman ini, banyak orang yang belum mempunyai ilmu agama yang mumpuni, langsung menjadi ustadz dadakan dan menjadi rujukan pertanyaan agama. Padahal untuk menjadi dai dan rujukan pertanyaan juga harus belajar yang lama dan bertahun-tahun sebagaimana juga belajar ilmu umum. Ia juga harus mengusai berbagai ilmu ushul sehingga tidak menyampaikan atau berfatwa tanpa ilmu.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu dari hamba-hambaNya sekaligus, tetapi Dia akan mencabut ilmu dengan mematikan para ulama’. Sehingga ketika Allah tidak menyisakan seorang ‘alim-pun, orang-orang-pun mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh. Lalu para pemimpin itu ditanya, kemudian mereka berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka menjadi sesat dan menyesatkan orang lain.”(HR. Bukhari no:100)
Ketiga:
maka istilah ilmu Nahwu diambil dari perkataan Ali bin Abi thalib (lihat Qowa’idul asasiyah lillughotil arobiyah hal 6, Sayyid Ahmad Al Hasyimi, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah).
Keempat:
Abul Aswad Ad-Du’aliy rahimahullah dari bani kinanah disebut sebagai bapak bahasa Arab. Ialah yang mengembangkan bahasa Arab atas perintah Ali bin Abi thalib karena Islam berkembang berbagai negara dan orang ajam banyak yang salah berbahasa Arab dan kesulitan memahami Al-Quran, serta masuknya orang ajam ke negeri Islam dan mencampur bahasa mereka (lihat Qowa’idul asasiyah lillughotil arobiyahhal 5).
نجومها
“nujumuha” (artinya: bintang-bintangnya).
kemudian putrinya berkata, “saya bermaksud ta’ajjub/kagum”.
Maka Abul Aswad Ad-Du’aliy berkata membenarkan, katakanlah,
NB: Tulisan font Arabnya sama, tetapi cara bacanya berbeda, karena berbeda arti
Anak seorang pakar bahasa Arab saja seperti ini, apalagi masyarakatnya, kemudian perhatikan juga hanya berbeda harakat sedikit saja sudah membedakan artinya sangat jauh, masihkah kita tidak mau belajar bahasa Arab untuk lebih memahami agama kita?
kelima
Sebagaimana fiqh, bahasa Arab juga ada dua mazhab yaitu mazhab Kufiyah dan Bashriyah, karena bahasa Arab berkembang di dua kota besar Kufah dan Bashrah. (lihat Qowa’idul asasiyah lillughotil arobiyah hal 6)
Ulama dari Basrah yang terkenal adalah Sibawaih dengan nama lengkapnya ‘Amr ibn Utsman Ibn Qunbar dan Abdullah bin Abu Ishak. Sedangkan ulama dari kufah adalah Al-Kisa’i dengan nama lengkapnya Abu Hasan Ali ibn Hamzah dan Al-Fara’
Nama lengkapnya Abu Zakariya Yahya ibn Ziyad ibn Abdullah ibn Marwan ad-Dailumiy.
Keenam:
Sering kita mendengar bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab akan tetapi hadistnya lemah sehingga tidak bisa dijadikan sandaran, tidak ada hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam tentang masalah ini. Menngenai hadits,
Meskipun demikian banyak atsar para salaf yang menguatkan bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab. Jika tidak bisa kita katakan bahwa “bahasa Arab adalah bahasa ahli surga” tetapi bisa kita katakan “bahasa Arab adalah bahasa pendamba ahli surga”.
Ketujuh:
“Afwan jiddan akhi”.
kata ini sering diucapkan oleh orang awam bahkan aktivis dakwah, padahal bentuk ini salah secara kaidah, karena “afwan” dan “jiddan” keduanya adalah maf’ul mutlaq yang bertujuan untuk menta’kid (menegaskan), “afwan” tidak perlu ditambahkan “jiddan” lagi untuk menta’kid serta tidak boleh menyusun dua maf’ul mutlaq berturut-turut. (lihat pelajaran maf’ul mutlaq, Mulahkhas Qowa’idil Lughatil Arabiyah hal 69, fu’ad Ni’mah, Darul Tsaqafah Islamiyah)
kedelapan:
Nama Nabi yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah hanya empat orang saja yang memakai nama Arab asli yaitu Muhammad Shallallahu ’alaihi wa sallam, Syu’aib, Shalih dan Hud ‘Alaihimussalam. Hal ini dapat diketahui dengan kaidah bahasa Arab bahwa nama asing termasuk golongan “mamnu’ minas sarf” yang tidak boleh di tanwin, sehingga anggapan sebagian orang bahwa sebagian besar nabi dari bangsa Arab asli kurang tepat, yang benar beberapa daerah timur tengah dulunya tidak diduduki oleh orang Arab seperti Mesir dan Syam.
Kesembilan:
Bangsa Arab punya kebiasaan menitipkan anak mereka kepada suku-suku pedalaman untuk disusui, termasuk Rasul kita Shallallahu ’alaihi wa sallam, tentu kita bertanya-tanya untuk apa hal ini dilakukan? Tidak khawatir anak kita didik oleh orang kampung yang tidak dikenal? Ternyata salah satu hikmahnya adalah agar anak-anak meraka fasih berbahasa Arab yang masih murni, karena bahasa di kota sudah bercampur baur.
Begitu juga kita tidak akan mendapatkan bahasa jawa kromo/halus di kota-kota tetapi ada di desa-desa terpencil. Karena bagi orang Arab kesalahan berbahasa sangat fatal dan bangsa Arab sangat memuliakan syair dan keindahan bahasa.
Khalifah Abdul Malik bin Marwan berkata,
اللحن في الكلام أقبح من الجذري في الوجه
“Lahn (kesalahan) dalam berbicara lebih jelek dari cacar di wajah.”
Dari sulaiman bin Ali bin Abdullah bin Abbas dari Al-Abbas berkata, saya bertanya kepada Rشsululloh apakah keindahan pada seseorang?”, beliau menjawab, “kefasihan lisannya”. Dan dikisahkan bahwa Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam paling fasih mengucapkan huruf “dhad” yang paling sulit pelafazannya. (lihat Qowa’idul asasiyah lillughotil arobiyah hal 4,)
Kesepuluh:
Bahasa Arab adalah bahasa yang paling sesuai dengan logika manusia,
misalnya kalimat, “ana masrurun bimuqobalatik” (saya disenangkan [senang] karena bertemu denganmu),
Maka bahasa Arab menggunakan “masrurun”, dalam bentuk maf’ul (objek penderita), bukan “saarrun”(fa’il/pelaku). karena ada sesuatu yang membuatnya senang yaitu bertemu, tidak mungkin dia senang sendiri jika tidak ada yang menbuatnya senang.
Bandingkan dengan bahasa indonesia, “saya merasa senang” dan bandingkan pula dengan kalimat “ana qoodimun” (saya datang) menggunakan bentuk fa’il (pelaku) karena memang ia melakukannya. (Faidah ini saya dapat dari guru kami Aris Munandar, SS. MA. Hafidzahullahu)
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Pertama
Kaum muslimin sepakat bahwa Al-Qur’an adalah mu’jizat terbesar Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mu’jizat tersebut berupa keindahan bahasa dan balaghahnya sampai-sampai Allah ‘Azza wa Jalla menantang siapapun yang bisa mendatangkan semisal Al-Quran. Allah berfirman,
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” (Al-Baqarah: 23)
Bahkan ditantang juga dengan mendatangkan kalimat saja semisal Al-Quran. Allah berfirman,
فَلْيَأْتُوا بِحَدِيثٍ مِّثْلِهِ إِن كَانُوا صَادِقِينَ
“Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Qur’an itu jika mereka orang-orang yang benar.” [Ath-Thuur: 34]
“Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Qur’an itu jika mereka orang-orang yang benar.” [Ath-Thuur: 34]
maka sangatlah merugi seorang yang mengaku-ngaku muslim tetapi ia tidak bisa menikmati mu’jizat terbesar umat ini.
kedua
Jika ada seorang profesor Ahli dibidang kedokteran modern misalnya, ia menjadi rujukan para dokter untuk berkonsultasi, akan tetapi ia tidak bisa berbahasa Inggris, maka gelar profesor dan keahliannya diragukan karena sebagian besar sumber ilmu kedokteran modern adalah negara barat yang berbahasa Inggris, maka bagaimana jika ada ustadz, Gus, Kiayi Haji, Tuan Guru Haji, Habib yang mereka menjadi rujukan pertanyaan tentang agama kemudian meraka tidak bisa berbahasa Arab?
Akan tetapi kenyataan di masyarakat terutama di zaman ini, banyak orang yang belum mempunyai ilmu agama yang mumpuni, langsung menjadi ustadz dadakan dan menjadi rujukan pertanyaan agama. Padahal untuk menjadi dai dan rujukan pertanyaan juga harus belajar yang lama dan bertahun-tahun sebagaimana juga belajar ilmu umum. Ia juga harus mengusai berbagai ilmu ushul sehingga tidak menyampaikan atau berfatwa tanpa ilmu.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu dari hamba-hambaNya sekaligus, tetapi Dia akan mencabut ilmu dengan mematikan para ulama’. Sehingga ketika Allah tidak menyisakan seorang ‘alim-pun, orang-orang-pun mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh. Lalu para pemimpin itu ditanya, kemudian mereka berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka menjadi sesat dan menyesatkan orang lain.”(HR. Bukhari no:100)
Ketiga:
Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu adalah yang pertama kali mencetus ilmu Bahasa Arab, beliau menyusun pembagian kalimat, bab inna wa akhawatuha, idhafah, imalah, ta’ajjub, istifham dan lain-lain, kemudian memerintahkan kepada Abul Aswad Ad-Dualiy untuk mengembangkan sambil berkata,
maka istilah ilmu Nahwu diambil dari perkataan Ali bin Abi thalib (lihat Qowa’idul asasiyah lillughotil arobiyah hal 6, Sayyid Ahmad Al Hasyimi, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah).
Keempat:
Abul Aswad Ad-Du’aliy rahimahullah dari bani kinanah disebut sebagai bapak bahasa Arab. Ialah yang mengembangkan bahasa Arab atas perintah Ali bin Abi thalib karena Islam berkembang berbagai negara dan orang ajam banyak yang salah berbahasa Arab dan kesulitan memahami Al-Quran, serta masuknya orang ajam ke negeri Islam dan mencampur bahasa mereka (lihat Qowa’idul asasiyah lillughotil arobiyahhal 5).
Dikisahkan bahwa yang membuat Abul Aswad Ad-Du’aliy semakin semangat mengembangkan bahasa Arab adalah suatu malam ia berjalan dengan putrinya, kemudian putrinya berkata,
kemudian Abul Aswad Ad-Du’aliy berkata,
نجومها
“nujumuha” (artinya: bintang-bintangnya).
kemudian putrinya berkata, “saya bermaksud ta’ajjub/kagum”.
Maka Abul Aswad Ad-Du’aliy berkata membenarkan, katakanlah,
NB: Tulisan font Arabnya sama, tetapi cara bacanya berbeda, karena berbeda arti
Anak seorang pakar bahasa Arab saja seperti ini, apalagi masyarakatnya, kemudian perhatikan juga hanya berbeda harakat sedikit saja sudah membedakan artinya sangat jauh, masihkah kita tidak mau belajar bahasa Arab untuk lebih memahami agama kita?
kelima
Sebagaimana fiqh, bahasa Arab juga ada dua mazhab yaitu mazhab Kufiyah dan Bashriyah, karena bahasa Arab berkembang di dua kota besar Kufah dan Bashrah. (lihat Qowa’idul asasiyah lillughotil arobiyah hal 6)
Ulama dari Basrah yang terkenal adalah Sibawaih dengan nama lengkapnya ‘Amr ibn Utsman Ibn Qunbar dan Abdullah bin Abu Ishak. Sedangkan ulama dari kufah adalah Al-Kisa’i dengan nama lengkapnya Abu Hasan Ali ibn Hamzah dan Al-Fara’
Nama lengkapnya Abu Zakariya Yahya ibn Ziyad ibn Abdullah ibn Marwan ad-Dailumiy.
Keenam:
Sering kita mendengar bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab akan tetapi hadistnya lemah sehingga tidak bisa dijadikan sandaran, tidak ada hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam tentang masalah ini. Menngenai hadits,
أَحِبُّوا الْعَرَبَ لِثَلَاثٍ: لِأَنِّي عَرَبِيٌّ وَالْقُرْآنَ عَرَبِيٌّ وَكَلَامَ أَهْلِ الْجَنَّةِ عَرَبِيٌّ
“Cintailah orang Arab karena tiga hal; Karena aku adalah orang Arab, Al-Qur’an itu berbahasa Arab dan ucapan penduduk sorga adalah Bahasa Arab”. (HR. Hakim, Thabarani dan Baihaqi)
Imam Dzahabi rahimaullahu mengatakan dalam ringkasan kitab al-Mustadrak : Saya kira hadits ini lemah”. Ibnu Al-Jauzi rahimaullahu menyebutkan hadits ini dalam kitab Al-Maudhu’at (kumpulan hadits-hadits palsu)“Cintailah orang Arab karena tiga hal; Karena aku adalah orang Arab, Al-Qur’an itu berbahasa Arab dan ucapan penduduk sorga adalah Bahasa Arab”. (HR. Hakim, Thabarani dan Baihaqi)
Meskipun demikian banyak atsar para salaf yang menguatkan bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab. Jika tidak bisa kita katakan bahwa “bahasa Arab adalah bahasa ahli surga” tetapi bisa kita katakan “bahasa Arab adalah bahasa pendamba ahli surga”.
Ketujuh:
“Afwan jiddan akhi”.
kata ini sering diucapkan oleh orang awam bahkan aktivis dakwah, padahal bentuk ini salah secara kaidah, karena “afwan” dan “jiddan” keduanya adalah maf’ul mutlaq yang bertujuan untuk menta’kid (menegaskan), “afwan” tidak perlu ditambahkan “jiddan” lagi untuk menta’kid serta tidak boleh menyusun dua maf’ul mutlaq berturut-turut. (lihat pelajaran maf’ul mutlaq, Mulahkhas Qowa’idil Lughatil Arabiyah hal 69, fu’ad Ni’mah, Darul Tsaqafah Islamiyah)
kedelapan:
Nama Nabi yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah hanya empat orang saja yang memakai nama Arab asli yaitu Muhammad Shallallahu ’alaihi wa sallam, Syu’aib, Shalih dan Hud ‘Alaihimussalam. Hal ini dapat diketahui dengan kaidah bahasa Arab bahwa nama asing termasuk golongan “mamnu’ minas sarf” yang tidak boleh di tanwin, sehingga anggapan sebagian orang bahwa sebagian besar nabi dari bangsa Arab asli kurang tepat, yang benar beberapa daerah timur tengah dulunya tidak diduduki oleh orang Arab seperti Mesir dan Syam.
Kesembilan:
Bangsa Arab punya kebiasaan menitipkan anak mereka kepada suku-suku pedalaman untuk disusui, termasuk Rasul kita Shallallahu ’alaihi wa sallam, tentu kita bertanya-tanya untuk apa hal ini dilakukan? Tidak khawatir anak kita didik oleh orang kampung yang tidak dikenal? Ternyata salah satu hikmahnya adalah agar anak-anak meraka fasih berbahasa Arab yang masih murni, karena bahasa di kota sudah bercampur baur.
Begitu juga kita tidak akan mendapatkan bahasa jawa kromo/halus di kota-kota tetapi ada di desa-desa terpencil. Karena bagi orang Arab kesalahan berbahasa sangat fatal dan bangsa Arab sangat memuliakan syair dan keindahan bahasa.
Khalifah Abdul Malik bin Marwan berkata,
اللحن في الكلام أقبح من الجذري في الوجه
“Lahn (kesalahan) dalam berbicara lebih jelek dari cacar di wajah.”
Dari sulaiman bin Ali bin Abdullah bin Abbas dari Al-Abbas berkata, saya bertanya kepada Rشsululloh apakah keindahan pada seseorang?”, beliau menjawab, “kefasihan lisannya”. Dan dikisahkan bahwa Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam paling fasih mengucapkan huruf “dhad” yang paling sulit pelafazannya. (lihat Qowa’idul asasiyah lillughotil arobiyah hal 4,)
Kesepuluh:
Bahasa Arab adalah bahasa yang paling sesuai dengan logika manusia,
misalnya kalimat, “ana masrurun bimuqobalatik” (saya disenangkan [senang] karena bertemu denganmu),
Maka bahasa Arab menggunakan “masrurun”, dalam bentuk maf’ul (objek penderita), bukan “saarrun”(fa’il/pelaku). karena ada sesuatu yang membuatnya senang yaitu bertemu, tidak mungkin dia senang sendiri jika tidak ada yang menbuatnya senang.
Bandingkan dengan bahasa indonesia, “saya merasa senang” dan bandingkan pula dengan kalimat “ana qoodimun” (saya datang) menggunakan bentuk fa’il (pelaku) karena memang ia melakukannya. (Faidah ini saya dapat dari guru kami Aris Munandar, SS. MA. Hafidzahullahu)
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Tips Mendapatkan IP Tertinggi
Tips IP Tinggi Pertama : Belajar Giat Sukai Materinya
Kadang kala belajar adalah momok besar bagi mahasiswa, fikiran yang tidak mau seperti anak SD pun menjadi penghalangnya. Sehingga saat jadi mahasiswa, belajar saat ada tugas saja. Karena tindakan tersebutlah biasanya seorang mahasiswa tidak menguasai materi materi yang diajarkan. Dan akhirnya ip Nasakom (Nasib Satu Koma ) menjadi lengganan.
Tips IP Tinggi Kedua : Kumpulkan Tugas Tepat Waktu
Tidak di pungkiri ketepatan waktu dalam pengumpulan tugas akan menjadi nilai plus untuk anda. Apalagi jika sudah tepat waktu dan tugasnya bagus. Jangan sering sering menunda tugas, karena nantinya akan mengganggu matakuliah yang lain. kalau bisa segera kerjakan. Penundaan hanya akan membuat anda pusing dan jadi malas untuk mengerjakan
Tips IP Tinggi Ketiga : Rajin Berangkat Kuliah
Bedanya jaman dulu dengan sekarang adalah nilai sebuah tanda tangan. Kalau dulu tanpa masuk kuliah yang penting bisa mengikuti materi kuliah dan bisa memperoleh nilai bagus sudah cukup, namun untuk sekarang kehadiran kuliah menjadi faktor penilaian. Saya tidak tahu juga kenapa, namuan melihat fenomena anak anak sekarang pastinya untuk membuat mereka lebih disiplin dan tidak malas malasan.
Tips IP Tinggi Keempat : Bersikap Sopan
Nilai moral juga sangat mempengaruhi penilaian seorang dosen. Kadang kala perasaan inilah yang bisa merubah penilaian seorang dosen kepada mahasiswa karena bagaimanapun dosen itu masusia yang punya hati. Jika anda tidak bersikap sopan kemungkinan mendapat nilai maximal akan sangat sulit didapatkan
Tips IP Tinggi Kelima : Kritis dan Mempunyai Pendirian
Bagaimanapun mahasiswa dipastikan punya pemikiran yang lebih dewasa di banding anak SD, makanya kebanyakan dosen suka dengan mahasiswa yang kritis dan punya pendirian tapi mempunyai dasar. Bukan hanya mahasiswa ngotot tanpa ilmu.
Tips IP Tinggi Keenam : Tak Terpengaruh Lingkungan
Banyak sekali sekarang saya lihat mahasiswa lebih senang jalan jalan ke mall, nongkrong di jalan daripada di perpustakaan. Jarang saya lihat mahasiswa pegang buku materi untuk dibaca, namun lebih banyak baca komik dan novel, jarang saya lihat laptop disibukkan dengan pencarian tugas tapi malah lebih banyak twitter dan facebook. Sebagaian dari mereka tanpa sosmed katanya kuper. Boleh mengerjakan itu semua tapi porsinya harus lebih sedikit.
Tips Menjadi Mahasiswa Teladan
Tips Menjadi Mahasiswa Teladan?
- Mahasiswa Proaktif.
Sifat ini diterapkan agar kita bisa bertanggung jawab terhadap masa depan kita nantinya.
Kita bisa menerapkan sifat proaktif dengan cara-cara yang sederhana loh!
Contohnya : datang kuliah tepat waktu dan tidak menyepelekan tugas kuliah dari dosen.
- Perluas Network
Ngomong-ngomong apa itu Network disana??
Nah, Network disini adalah PELUANG. Jadi semakin luas NETWORK yang kita miliki maka semakin besar juga kesuksesan yang bakal kita raih.
Cara menerapkan Network ini asal kita mau mengenal lingkungan sekitar kampus kita, and bergaul dengan teman-teman denga baik, siapa tahu suatu saat kita dapat peluang kesuksesan dari teman kita sendiri loh?? Gak perlu satu angkatan juga yang penting kita bisa bergaul dengan baik.
- Dekati Dosen
Loh-loh apa nih maksudnya??
Eits, bukan dalam hal negative dong!!, tapi kita dekat dengan dosen supaya bisa melancarkan perkuliahan kita sendiri . Dan yang terpenting kalau-kalau nanti kita dah skripsi terus lulus nah siapa tahu kita ditawarin pekerjaan :-D (AMINNNNN!).
- Biasakan ke perpustakaan atau browsing materi-materi kuliah
Ini nih yang bermanfaat , mau gak ke perpustakaan?? Jangan baca novel atau komik teru, tapi yuk kita cari materi-materi yang bersangkutan dengan mata perkuliahan supaya wawasan kita luas. Atau kalo kita lagi internetan jangan Facebook-an terus, yuk kita browsing informasi-informasi bermanfaat atau kita bikin artikel dari materi mata kuliah, kan supaya bisa terserap ke otak secara tidak langsung.
- Berorganisasi
Bagi teman-teman yang mau eksis atau yang suka berorganisasi ! Tapi jangan sampai saat kita berorganisasi, tapi kuliah kita terbengkalai. Ini pengalamanku juga, gara-gara terlalu aktif jadinya malas belajar dan kecapean. Yah yang penting kita konsisten juga
- Pengembangan Diri
Maksudnya??
Apa sih bakat diri kita?? Apa Cuma terpaku sama jurusan kuliah kemampuan kita itu??
Enggak kan??
Di kampus kan banyak komunitas-komunitas yang bersangkutan dengan pengembangan bakat. Nah, kenapa enggak kita coba gabung?? Ya itu juga bagi mahasiswa yang punya banyak waktu luang.
- Berwirausaha
- Kemampuan Bahasa
Orang yang mampu berbahasa inggris dengan lancar dunia akan terbuka untuknya,kemanapun kita pergi bekerja insya allah kita diterima asal kita punya skill.
- Rajin berdoa dan beribadah
Supaya semua urusan kita dilancarkan sama Tuhan yang maha Esa, kawan!
- Pacaran
Hayo?? Siapa yang punya pacar??
Masa-masa kuliah bisa dibilang masa matang kita nih. Boleh kita pacaran asal bisa memotivasi semangat hidup kita jadinya kan kuliah lancar gak patah hati terus hehhehe
Sumber : http://www.komputermedia.info/2013/04/tips-menjadi-mahasiswa-teladan.html#ixzz2Zq11sfXj
Lomba Menulis Cerpen Cinta Sejati Hadiah 15 Juta
Ayo ungkapkan cintamu dengan membuat cerpen dan raih hadiah total 15 juta rupiah untuk 20 pemenang. Cintamu juga bisa jadi duit lohh :) Juga ada undiannya buat yang ikut lomba cerpen ini untuk memperebutkan sebuah netbook.
nama kontes: lomba menulis true short story
deadlinenya: 31 Juli 2013 cap pos
hadiahnya: total 15 juta rupiah untuk 20 pemenang
25 pengirim pertama akan mendapatkan gift menarik
Di luar pemenang, masih akan dipilih 100 cerita menarik dan akan diterbitkan
Seluruh peserta lomba akan diundi untuk memenangkan Grand prize 1 buah netbook
pemenang diumumkan: 30 September 2013
syarat serta ketentuan: Cerita bertema “Cinta dan Kesetiaan”
Panjang cerita maksimal 3 halaman A4 diketik rapi front Arial 12 pt, 1,5 spasi;
Merupakan kisah nyata, tidak harus dari penulis. Boleh menceritakan kisah orang lain;
Cerita belum pernah dipublikasikan di media mana pun;
Nama-nama yang dipergunakan boleh fiktif/disamarkan;
Tidak bermuatan SARA, pornografi, dan penyimpangan orientasi seksual;
jika ingin ikut: Naskah dikirim dalam bentuk Print Out;
Dapatkan KUPON LOMBA di dalam Novel “Selamanya Cinta”
Gunting kupon Lomba True Short Story (berwarna kuning) yang terlampir, dan tempelkan di sudut kiri amplop;
Sertakan formulir Lomba True Short Story yang berisi data peserta dalam amplop bersama cerpen yang dilombakan;
Semua kupon harus ASLI;
Kirim ke alamat: (Tim Kreatif) Penerbit ANDI Jl. Beo no 38-40 Yogyakarta 55281
Jika ada pertanyaan silakan menghubungi: Jati: 0274 – 561 881 ext. 205
Langganan:
Postingan (Atom)